AGAMA INI MENYULITKAN .........
“Bukankah semakin kita tau aturan agama, kita semakin terbelenggu? Tidak memiliki kebebasan bertindak. Melakukan ini tidak boleh itu pun juga tidak boleh. Bukankah manusia hidup itu untuk bahagia? Kalau orang terbelenggu bagaimana bisa bahagia? Silakan direnungkan...”, kata seorang yang telah menyelesaikan program doktornya.
Setelah saya renungkan pendapat itu memang benar bagi orang-orang yang belum mengerti. Bagi orang yang mengerti, aturan itu tidak selamanya membelenggu dan mengurangi kebagiaan hidup. Justru aturan yang benar membuat kehidupan lebih bahagia. Orang bersedia membayar mahal untuk naik kereta eksekutif. Padahal aturan di kereta eksekutif cukup banyak, orang dilarang merokok kalau mau merokok harus ditempat khusus, jumlah penumpang dibatasi, tempat duduk penumpang harus sesuai dengan nomer tiket, tidak boleh menaruh barang bawaan sembarangan. Dengan aturan itu orang merasa tidak terbelenggu, bahkan merasa nyaman naik kereta eksekutif. Sebaliknya, di kereta ekonomi hampir tanpa aturan, penumpang bebas. Boleh merokok dimanapun, bahkan masuk ke dalam kereta pun ada yang lewat jendela, bebas duduk dimanapun, jumlah penumpang hampir tanpa batas dan berdesak-desakan, barang bawaan boleh diletakan dimanapun. Yang terjadi hampir tidak ada kenyamanan di kereta ekonomi. Dengan agama ini, “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu...[QS. 2: 185]”.
Kadang mengikuti aturan agama ini memang berat seperti menggenggam bara api. Tapi itu membahagiakan bagi orang-orang yang beriman karena “... Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus. [QS. 49: 7]”. Wallahualam.
- artikel copy & paste dari Dwi Apriyanto
“Bukankah semakin kita tau aturan agama, kita semakin terbelenggu? Tidak memiliki kebebasan bertindak. Melakukan ini tidak boleh itu pun juga tidak boleh. Bukankah manusia hidup itu untuk bahagia? Kalau orang terbelenggu bagaimana bisa bahagia? Silakan direnungkan...”, kata seorang yang telah menyelesaikan program doktornya.
Setelah saya renungkan pendapat itu memang benar bagi orang-orang yang belum mengerti. Bagi orang yang mengerti, aturan itu tidak selamanya membelenggu dan mengurangi kebagiaan hidup. Justru aturan yang benar membuat kehidupan lebih bahagia. Orang bersedia membayar mahal untuk naik kereta eksekutif. Padahal aturan di kereta eksekutif cukup banyak, orang dilarang merokok kalau mau merokok harus ditempat khusus, jumlah penumpang dibatasi, tempat duduk penumpang harus sesuai dengan nomer tiket, tidak boleh menaruh barang bawaan sembarangan. Dengan aturan itu orang merasa tidak terbelenggu, bahkan merasa nyaman naik kereta eksekutif. Sebaliknya, di kereta ekonomi hampir tanpa aturan, penumpang bebas. Boleh merokok dimanapun, bahkan masuk ke dalam kereta pun ada yang lewat jendela, bebas duduk dimanapun, jumlah penumpang hampir tanpa batas dan berdesak-desakan, barang bawaan boleh diletakan dimanapun. Yang terjadi hampir tidak ada kenyamanan di kereta ekonomi. Dengan agama ini, “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu...[QS. 2: 185]”.
Kadang mengikuti aturan agama ini memang berat seperti menggenggam bara api. Tapi itu membahagiakan bagi orang-orang yang beriman karena “... Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus. [QS. 49: 7]”. Wallahualam.
- artikel copy & paste dari Dwi Apriyanto
0 komentar:
Post a Comment